Rabu, 04 Maret 2015

Pilulae


 A. Pengertian

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja3k_M2dz1y4V7libhUr6hgv7oMuR63Nzg8Pt8kMKdRBGYaoFxnq31oHHO79OoeezfnUkQDkVXdw1OcgRHweDJ8QHVNcxO_cvQVtR5I7KS1LF_DnpaVaLQtJfVT8E9ggVQ3XXkrqKGsAc/s200/coklu-kapsul.jpgPilulae menurut FI III adalah suatu sediaan berupa massa bulat mengandung satu atau lebih bahan obat.
Boli adalah pil yang beratnya 300 mg, pembuatannya sama dengan pil.
Granula adalah pil kecil yang beratnya tidak lebih dari 30 mg, mengandung 1 mg bahan obat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcUKELWJYBv2aC4GpPGgfncEQwddxvwMxX6vq55yE_H_5FF7uTsUNhwEx2sA6eu53sXxcxjxE5YSVAJH8W1f3-P_DHC1LgPcpKaCalBURO8Ekhy7yMqkTtoxmkiDhmnDafIsJOlsLOoCI/s200/Lozenges.jpgLozenges / tablet hisap menurut FI IV adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih dari bahan obat, umumnya dengan bahan dasar yang beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut.
Lozenges terdiri dari dua macam yaitu troches dan pastiles. Troches adalah tablet hisap yang dibuat dengan cara kempa tablet sedangkan pastiles adalah tablet hisap yang dibuat dengan cara dituang.
B. Komponen, Penggunaan dan Contoh Pillulae
1. Zat utama : Berupa bahan obat
2. Zat tambahan berupa :
a. Zat Pengisi : Gunanya untuk memperbesar volum pil. Contohnya : Akar manis, bolus alba atau bahan lain yang cocok.
b. Zat Pengikat : Membuat massa supaya saling melekat antara satu dengan yang lain. Contohnya : Sari akar manis, gom akasia dan tragakan.
c. Zat Penabur : Membuat sediaan yang telah terbentuk tidak melekat satu sama lain. Contohnya liqopodium dan talk.
d. Zat penyalut : Digunakan untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak. Mencegah perubahan karena pengaruh udara. Agar pil dapat pecah dalam usus. Contohnya : Perak, tolu balsam, keratin, sirlak, kolodium, salol, gelatin, gula.
e. Zat pembasah : membasahi massa sebelum dibentuk. Contohnya : Air, gliserol, sirup, madu, campuran bahan tersebut atau bahan lain yang cocok.
C. Pembuatan Sediaan
Cara pembuatan pil pada prinsipnya, mencampur bahan-bahan obat padat sampai homogen kemudian ditambah zat-zat tambahan, setelah homogen ditetesi bahan pembasah. Kemudian dengan cara menekan sampai diperoleh massa pil yang elastis lalu dibuat bentuk batang dan dipotong dengan alat pemotong pil sesuai dengan jumlah pil yang diminta. Bahan pelicin ditambahkan setelah terbentuk massa pil agar supaya massa pil yang telah jadi tidak melekat pada alat pembuat pil.
D.Persyaratan Pil
1. Memenuhi syarat waktu hancur yang tertera pada compressi.
2. Memenuhi keseragaman bobot pil.
3.Pada penyimpanan bentuknya harus tetap, tetapi tidak begitu keras sehingga dapat hancur dalam saluran cerna.
Keseragaman bobot
Timbang 20 pil satu per satu, hitung bobot rata, penyimpanan terbesar yang diperbolehkan terhadap bobot rata-rata adalah sbb :






















Selasa, 03 Maret 2015

HOW TO MAKE AN EMAIL ACCOUNT



HOW TO MAKE AN EMAIL ACCOUNT

TOOLS and MATERIALS :
Ø  Laptop
Ø  Charger
Ø  Internet Network
Ø  Electric Plugs
STEPS :
v  Email Account
1.      The first,visit a website that offers an email service.
2.      Second, find where to sign up.
3.      Third, follow all the instructions on the page, filling out all the needed details.
4.      Fourth, read over the service agreement and click the box saying that you agree to abide by the email system's rules.
5.      Last one, congratulations !

v  Gathering Contacts
1.      The first, tell your friends and family about your new email, gather their information and add them to your contacts list.
2.      Second, Import your contacts.

v  Sending an Email
1.      The first, find the "Compose" button once logged in to your email account.
2.      Second, type in the email address of the person you want to send an email to.
3.      Third, include a subject.
4.      Fourth, type the message, or body, of your email.
5.      Finally, after double-checking for errors, click "Send."

Senin, 02 Maret 2015

Makalah Kependudukan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
      Variabel-variabel dalam problema kependudukan sangatlah kompleks, meliputi penduduk itu sendiri, kemiskinan, kesempatan kerja, permukiman, kesehatan, gizi pendidikan, kejahatan, pencemaran lingkungan, krisis ekonomi, kelaparan, sandang, air bersih, kebodohan, keterbelakangan, fasilitas umum (fasum), fasilitas social (fasos). Nyaris faktor kepadatan penduduk menjadi pangkal segala problematika kehidupan manusia itu sendiri.
      Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar, yaitu menurut sensus 1991 terdapat hampir 200 juta orang. Jumlah penduduk yang besar itu bertambah pula dengan cepat, walaupun program keluarga berencana (KB) telah dilakukan secara intensif. Menurut perhitungan sensus 1981, rata-rata laju pertumbuhan penduduk ialah 2,32% per tahun. Dilihat dari tekanan penduduk, bahwa pertumbuhan penduduk memerlukan tambahan lahan untuk produksi pangan dan pemukiman dengan segala aktivitasnya.
      Dalam nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran pembangunan sekaligus yang menikmati hasil pembangunan. Dalam kaitan peran penduduk tersebut, kualitas mereka perlu ditingkatkan melalui berbagai sumber daya yang melekat, dan perwujudan keluarga kecil yang berkualitas, serta upaya untuk menskenario kuantitas penduduk dan persebaran kependudukan.
      Semakin berkembangnya pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan ksesejahteraan masyarakat yang tepat pada sasarannya.
      Masalah utama yang dihadapi di bidang kependudukan dan Lingkungan hidup  adalah masih tingginya pertumbuhan penduduk yang menyebabkan masalah terhadap lingkungan.Program kependudukan dan keluarga berencana bertujuan turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan yang baik antara jumlah dan kecepatan pertambahan penduduk dengan lingkungannya.
      Berdasarkan permasalahan yang timbul tersebut, maka penulis akan mencoba untuk menjelaskan tentang masalah – maslah kependudukan dan lingkungan hidup secara jelas.
      Masalah lingkungan adalah persoalan yang timbul sebagai akibat dari berbagai gejala alam. Dalam arti ini masalah lingkungan adalah sesuatu yang melekat pada lingkungan itu sendiri, dan sudah ada sejak alam semesta ini, khususnya bumi dan segala isinya diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
      Masalah kependudukan dan masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang cukup mendapat perhatian dunia. Masalah kependudukan mendapat perhatian karena dikhawatirkan dapat menimbulkan dampk negatif terhadap kehidupan manusia itu sendiri beserta lingkungannya. Kelestarian lingkungan hidup yang menyangkut kawasan laut, darat dan udara dipantau terus karena pada akhir-akhir ini menunjukkan gejala kemerosotan makin meningkat dari tahun ke tahun.
      Beberapa langkah telah dilakukan untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut, diantaranya program keluarga berencana dan pendidikan kependudukan.
      Salah satu pertemuan di Pounex, Swiss, menyimpulkan bahwa masalah lingkungan tidak saja disebabkan oleh kemajuan melainkan juga oleh keterbelakangan dan kemiskinan. Masalah lingkungan yang akhir ini misalnya penyakit menular yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor dan erosi yang disebabkan karena kerusakan hutan. Sementara di negara maju kerusakan lingkungan disebabkan oleh kurang atau tidaknya adanya pembangunan. Oleh karena itu, tanpa pembangunan masalah lingkungan justru akan menjadi makin parah.
      Indonesia adalah salah satu negara yang tidak luput dari masalah kependudukan. Pertambahan penduduk yang cepat, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas penduduk yang rendah merupakan ciri-ciri masalah kependudukan di Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang cepat (lebih dari 2%), akan mengakibatkan terjadinya struktur penduduk muda, sehingga akan ketergantungan tinggi. Keadaan yang demikian akan menjadi beban dalam pembangunan yang telah tercapai sebagian hanya digunakan untuk konsumsi penduduk yang tidak produktif.
      Penyebaran penduduk yang tidak merata akan mengakibatkan pemanfaatan sumber daya manusia tidak atau kurang efektif. Di luar Jawa banyak sumber daya alam yang belum atau kurang dimanfaatkan karena kekurangan tenaga kerja, sementara di Jawa banyak pengangguran karena terbatasnya lapangan kerja, kualitas penduduk yang rendah, yang ditandai dengan tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan pendapatan perkapita, akan merupakan hambatan pula upaya memperhambat laju pembangunan.
      Beberapa langkah telah dilakukan untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut, diantaranya program keluarga berencana yang telah dimulai sejak tahun 1970 dan pendidikan kependudukan yang dimulai sejak tahun 1976. Diharapkan dengan kedua usaha tersebut laju pertumbuhan pendudukan yang dapat ditingkatkan.
      Kadar perlunya PKLH (Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup juga tersirat dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Seperti diketahui, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila yang membahagiakan seluruh bangsa Indonesia, negara kita melaksanakan pembangunan di segala bidang dengan menggunakan pedoman yang ditujukan oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan Garis-Garis Besar Haluan Negara.
      Dalam GBHN itu disebutkan bahwa pembangunan nasional jangka panjang di bidang ekonomi diarahkan antara lain kepada usaha untuk pengaturan serta menyebarkan penduduk yang lebih wajar dengan memindahkan penduduk ke luar Jawa dan Bali.