Senin, 02 Maret 2015

Makalah Kependudukan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
      Variabel-variabel dalam problema kependudukan sangatlah kompleks, meliputi penduduk itu sendiri, kemiskinan, kesempatan kerja, permukiman, kesehatan, gizi pendidikan, kejahatan, pencemaran lingkungan, krisis ekonomi, kelaparan, sandang, air bersih, kebodohan, keterbelakangan, fasilitas umum (fasum), fasilitas social (fasos). Nyaris faktor kepadatan penduduk menjadi pangkal segala problematika kehidupan manusia itu sendiri.
      Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar, yaitu menurut sensus 1991 terdapat hampir 200 juta orang. Jumlah penduduk yang besar itu bertambah pula dengan cepat, walaupun program keluarga berencana (KB) telah dilakukan secara intensif. Menurut perhitungan sensus 1981, rata-rata laju pertumbuhan penduduk ialah 2,32% per tahun. Dilihat dari tekanan penduduk, bahwa pertumbuhan penduduk memerlukan tambahan lahan untuk produksi pangan dan pemukiman dengan segala aktivitasnya.
      Dalam nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran pembangunan sekaligus yang menikmati hasil pembangunan. Dalam kaitan peran penduduk tersebut, kualitas mereka perlu ditingkatkan melalui berbagai sumber daya yang melekat, dan perwujudan keluarga kecil yang berkualitas, serta upaya untuk menskenario kuantitas penduduk dan persebaran kependudukan.
      Semakin berkembangnya pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan ksesejahteraan masyarakat yang tepat pada sasarannya.
      Masalah utama yang dihadapi di bidang kependudukan dan Lingkungan hidup  adalah masih tingginya pertumbuhan penduduk yang menyebabkan masalah terhadap lingkungan.Program kependudukan dan keluarga berencana bertujuan turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan yang baik antara jumlah dan kecepatan pertambahan penduduk dengan lingkungannya.
      Berdasarkan permasalahan yang timbul tersebut, maka penulis akan mencoba untuk menjelaskan tentang masalah – maslah kependudukan dan lingkungan hidup secara jelas.
      Masalah lingkungan adalah persoalan yang timbul sebagai akibat dari berbagai gejala alam. Dalam arti ini masalah lingkungan adalah sesuatu yang melekat pada lingkungan itu sendiri, dan sudah ada sejak alam semesta ini, khususnya bumi dan segala isinya diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
      Masalah kependudukan dan masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang cukup mendapat perhatian dunia. Masalah kependudukan mendapat perhatian karena dikhawatirkan dapat menimbulkan dampk negatif terhadap kehidupan manusia itu sendiri beserta lingkungannya. Kelestarian lingkungan hidup yang menyangkut kawasan laut, darat dan udara dipantau terus karena pada akhir-akhir ini menunjukkan gejala kemerosotan makin meningkat dari tahun ke tahun.
      Beberapa langkah telah dilakukan untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut, diantaranya program keluarga berencana dan pendidikan kependudukan.
      Salah satu pertemuan di Pounex, Swiss, menyimpulkan bahwa masalah lingkungan tidak saja disebabkan oleh kemajuan melainkan juga oleh keterbelakangan dan kemiskinan. Masalah lingkungan yang akhir ini misalnya penyakit menular yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor dan erosi yang disebabkan karena kerusakan hutan. Sementara di negara maju kerusakan lingkungan disebabkan oleh kurang atau tidaknya adanya pembangunan. Oleh karena itu, tanpa pembangunan masalah lingkungan justru akan menjadi makin parah.
      Indonesia adalah salah satu negara yang tidak luput dari masalah kependudukan. Pertambahan penduduk yang cepat, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas penduduk yang rendah merupakan ciri-ciri masalah kependudukan di Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang cepat (lebih dari 2%), akan mengakibatkan terjadinya struktur penduduk muda, sehingga akan ketergantungan tinggi. Keadaan yang demikian akan menjadi beban dalam pembangunan yang telah tercapai sebagian hanya digunakan untuk konsumsi penduduk yang tidak produktif.
      Penyebaran penduduk yang tidak merata akan mengakibatkan pemanfaatan sumber daya manusia tidak atau kurang efektif. Di luar Jawa banyak sumber daya alam yang belum atau kurang dimanfaatkan karena kekurangan tenaga kerja, sementara di Jawa banyak pengangguran karena terbatasnya lapangan kerja, kualitas penduduk yang rendah, yang ditandai dengan tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan pendapatan perkapita, akan merupakan hambatan pula upaya memperhambat laju pembangunan.
      Beberapa langkah telah dilakukan untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut, diantaranya program keluarga berencana yang telah dimulai sejak tahun 1970 dan pendidikan kependudukan yang dimulai sejak tahun 1976. Diharapkan dengan kedua usaha tersebut laju pertumbuhan pendudukan yang dapat ditingkatkan.
      Kadar perlunya PKLH (Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup juga tersirat dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Seperti diketahui, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila yang membahagiakan seluruh bangsa Indonesia, negara kita melaksanakan pembangunan di segala bidang dengan menggunakan pedoman yang ditujukan oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan Garis-Garis Besar Haluan Negara.
      Dalam GBHN itu disebutkan bahwa pembangunan nasional jangka panjang di bidang ekonomi diarahkan antara lain kepada usaha untuk pengaturan serta menyebarkan penduduk yang lebih wajar dengan memindahkan penduduk ke luar Jawa dan Bali.

1.2 Tujuan Kependudukan
A.    Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ilmu Kesehatan Masyarakat tentang Kependudukan.
B.     Tujuan Khusus
a)      Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya lingkungan hidup dan pelestariannya.
b)      Sikap
Sikap dalam bertindak untuk terus melestarikan lingkungan, seperti melakukan Go Green dengan cara menanam banyak pohon, bukan hanya memanfaatkannya saja tetapi tidak ada tindakan kepedulian penghijauan kembali.
c)      Kehidupan Manusia
Dengan melakukan pengurangan kelahiran yang membludak setiap tahunnya dengan cara KB setidaknya dapat membantu kelangsungan hidup ekosistem.
d)     Keterampilan
e)      Kepedulian





BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Penduduk
      Penduduk dikonotasikan sebagai orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat, kampung, wilayah atau negeri, dan merupakan aset pembangunan atau sering disebut sumber daya manusia (SDA).
      Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau menduduki tempat tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan pada benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu tempat. Dalam kaitannya dengan manusia, maka pengertian penduduk adalah manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya.
      Penambahan penduduk yang cepat menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi. Kepadatan penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap satu kilometer persegi. Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah penduduk di suatu daerah dengan luas daerah yang ditempati.
      Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang menyangkut  politik, ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan ( UU No. 23 Th 2006).

2.      Tujuan Mempelajari Ilmu Kependudukan
      Mendapatkan pengetahuan dan sikap dalam bertindak untuk terus melestarikan lingkungan, seperti melakukan Go Green dengan cara menanam banyak pohon, bukan hanya memanfaatkannya saja tetapi tidak ada tindakan kepedulian penghijauan kembali. Dalam kehidupan manusia dengan melakukan pengurangan kelahiran yang membludak setiap tahunnya dengan cara KB setidaknya dapat membantu kelangsungan hidup ekosistem.
3.      Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup
         Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup berasal dari dua konsep dasar pendidikan, yaitu pendidikan kependudukan dan pendidikan kelestarian lingkungan hidup. Pendidikan kependudukan mempunyai tujuan utama dalam upaya perubahan sikap serta perilaku, reproduksi dan penyebaran penduduk secara rasional dan bertanggung jawab.
        Adapun tujuan lain yaitu : agar masyarakat/anak didik dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pertumbuhan penduduk secara cepat serta segala akibatnya maupun dapat menghubungkan antara pertumbuhan penduduk tersebut dengan program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam usaha mencapai kesejahteraan masyarakat. Maka diharapkan mereka dapat menyesuaikan hal itu dalam kehidupan keluarga masyarakat bangsa dan manusia pada umumnya. Sedangkan pendidikan lingkungan hidup mempunyai tujuan utama pada upaya perubahan sikap serta perilaku dalam mengelola sumber daya alam secara rasional dan bertanggung jawab.
        Meskipun tujuan kedua konsep dasar itu berbeda, dikaji lebih mendalam keduanya memiliki beberapa kesamaan, yaitu sama-sama memiliki dua objek kajian yang berupa dinamika penduduk dan perilaku integrasi manusia terhadap lingkungannya, keduanya sama-sama menunjang terbinanya kualitas penduduk yang lebih baik. Atas dasar kesamaan tersebut, pada tahun 1984 pendidikan kependudukan dan pendidikan lingkungan hidup yang semula terpisah digabungkan menjadi satu nama yaitu “Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup” yang batasannya sebagai berikut : “Suatu program pendidikan untuk membina anak/peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional dan bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia”.

        Berdasarkan batasan diatas, dapat disusun tujuan PKLH yang lebih terperinci sebagai berikut :
a.       Mengembangkan pengetahuan tentang konsep kependudukan dan lingkungan hidup.
b.      Mengembangkan kesadaran terhadap adanya masalah kependudukan dan lingkungan hidup.
c.       Menumbuhkan kesadaran akan perlunya mengatasi masalah kependudukan dan lingkungan hidup.
d.      Mengembangkan pengetahuan tentang adanya hubungan timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup.
e.       Mengembangkan sikap positif terhadap pembentukan lingkungan hidup yang serasi yang menjamin kelangsungan hidup manusia.
f.       Mengembangkan keterampilan untuk membina keluarga dan kelestarian lingkungan hidup.
g.      Mengembangkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan kualitas penduduk dan kelestarian lingkungan hidup.
        Dari tujuan-tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir dari PKLH adalah membentuk warga negara yang berwawasan kependudukan dan lingkungan hidup, yaitu warga negara yang dalam segala perilakunya berpandangan ke depan terhadap masalah kependudukan dan lingkungan hidup, menuju masyarakat yang serasi, dan seimbang dalam hubungannya dengan lingkungan hidupnya.

4.      Faktor-faktor Kependudukan
A.    Angka Kelahiran (Fertilitas)
      Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan seorang wanita secara riil untuk melahirkan yang diwujudkan dalam jumlah bayi yang senyatanya dilahirkan. Tinggi rendahnya kelahiran erat hubungannya dan tergantung pada struktur umur, banyaknya kelahiran, banyaknya perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat pendidikan, status pekerjaan, serta pembangunan.
Beberapa fertilitas yang sering digunakan adalah :
1)      Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran pertahun di satu tempat per seribu penduduk.
2)      Angka kelahiran khusus (age specific birth rate/asbr)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu.
3)      Angka kelahiran umum (general fertility rate/gfr)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun.
Cara menghitung angka kelahiran :
          Jumlah bayi yang lahir
           Jumlah penduduk

B.     Angka Kematian (Mortalitas)
      Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.
1)      Angka kematian kasar (Crude Death Rate/Cdr)
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun.
2)      Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/Asdr)
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun.




3)      Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate/Imr)
Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun. Imr dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
Cara menghitung angka kematian :
    Jumlah penduduk yang mati
           Jumlah penduduk

C.     Migrasi
      Migrasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan telah melakukan migrasi apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain.
Jenis-jenis migrasi :
a.      Transmigrasi (perpindahan dari satu daerah (pulau) untuk menetap ke daerah lain di dalam wilayah republik indonesia).
b.      Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota besar)
c.       Emigrasi (perpindahan penduduk dari dalanegeri kemudian menetap di luar negeri).
d.      Imigrasi (kebalikan dari emigrasi)
e.       Re-emigrasi (kembali ke tempat asal)

5.      Faktor Penunjang dan Penghambat Kelahiran
Ø  Faktor Penunjang Kelahiran (Pronatalitas)
·         Kawin muda
·         Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
·         Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
·         Anak merupakan penentu status social
·         Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki
Ø  Faktor Penghambat Kelahiran (Antinatalitas)
·         Pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB)
·         Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
·         Semakin banyak wanita karir
Ø  Penggolongan Angka Kelahiran
·         Angka kelahiran rendah, apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
·         Angka kelahiran sedang, apabila antara 30-40 per 1000 penduduk
·         Angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk
Ø  Penggolongan Angka Kematian
·         Angka kematian rendah, apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
·         Angka kematian sedang, apabila antara 10-20 per 1000 penduduk
·         Angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk

6.      Kepadatan Penduduk
      Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk rata-rata yang mendiami wilayah seluas 1 km2.
Cara menghitung kepadatan Penduduk :
                      Jumlah penduduk
                          Luas wilayah

Ø  Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkungan
Peningkatan populasi manusia atau meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan tingkat kepadatan semakin tinggi. Pada sisi lain, luas tanah atau lahan tidak bertambah. Kepadatan penduduk dapat mengakibatkan tanah pertanian semakin berkurang karena digunakan untuk pemukiman penduduk.


·         Kebutuhan Udara Bersih
Setiap makluk hidup membutuhkan oksigen untuk pernapasan. Demikian pula manusia sebagai makluk hidup juga membutuhkan oksigen untuk kehidupanya. Manusia memperoleh oksigen yang dibutuhkan melalui udara bersih. Udara bersih berati udara yang tidak tercemar, sehingga kualitas udara terjaga dengan baik. Dengan udara yang  bersih akan diperoleh pernapasan yang sehat.
·         Kerusakan Lingkungan
Setiap tahun, hutan dibuka untuk kepentingan hidup manusia seperi untuk dijadikan lahan pertanian atau pemukiman. Para ahli lingkungan memperkirakan lebih dari 70% hutan di dunia  yang alami telah ditebang  atau rusak parah. Meningkatnya jumlah  penduduk akan diiringi pula dengan meningkatnya  penggunaan sumber alam hayati. Adanya pembukaan hutan  secara liar   untuk dijadikan  tanah pertaniaan atau untuk mencari  hasil hutan sebagai  mata pencaharian penduduk akan merusak ekosistem hutan.
·         Kebutuhan Air Bersih
Air merupakan kebutuhan mutlak makhluk hidup. Akan  tetapi,air yang dibutuhkan manusia sebagai makhluk hidup adalah air bersih. Air bersih digunakan untuk kebutuhan penduduk atau rumah tangga sehari-hari.   Bersih merupakan air yang memenuhi syarat kualitas  yang meliputi syarat fisika, kimia, dan biologi. Syarat kimia yaitu air yang tidak mengandung zat-zat kimia yang membahayakan kesehatan  manusia. Syarat fisika  yaitu air tetap jernih (tidak brubah warna), tidak ada rasa, dan tidak berbau. Syarat biologi yaitu air tidak mengandung mikrooganisme atau kuman-kuman penyakit.
·         Kekurangan Makanan
Manusia sebagai mahkluk hidup  membutuhan makanan. Dengan bertambahnya jumlah  populasi manusia atau penduduk, maka  jumlah kebutuhan makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Bila hal ini tidak diimbangi dengan peningkatan  produksi  pangan, maka dapat terjadi kekurangan makanan .Akan tetapi,biasanya laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan  makanan. Ketidakseimbangan  antara bertambahnya  penduduk   dengan bertambahnya   produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya, penduduk dapat kekurangan gizi atau pangan. Kekurangan gizi menyebabkan daya tahan tubuh seseorang terhadap  suatu penyakit  rendah, sehingga mudah terjangkit penyakit.
·         Pencemaran air
Disebabkan oleh limbah rumah tangga dan limbah industri.

Ø  Solusi Mengatasi Masalah Kepadatan Penduduk
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :
1.      Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2.      Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

Ø  Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1.      Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.



2.      Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.

3.      Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4.      Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.

7.      Masalah Kependudukan
Permasalahan Penduduk (Kuantitas dan Kualitas) : Pembangunan suatu bangsa berkaitan erat dengan permasalahan kependudukannya. Suatu pembangunan dapat berhasil jika didukung oleh subjek pembangunan, yakni penduduk yang memiliki kualitas dan kuantitas yang memadai.
Ø  Permasalahan kuantitas penduduk di Indonesia :
·         Jumlah penduduk Indonesia : Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
·         Pertumbuhan Penduduk Indonesia : Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk Indonesia Lebih kecil dibandingkan Laos, Brunei, dan Filipina.
·         Kepadatan penduduk Indonesia : Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlsh penduduk setiap satu km2 atau setiap 1mil2. permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh dsb.
·         Susunan penduduk Indonesia : sejak sensesus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia berbentuk limas atau ekspansif. Artinya pada periode tersebut, jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada penduduk usia tua. Susunan penduduk yang seperti itu memberikan konsekuensi terhadap hal-hal berikut.
v  Penyediaan fasilitas kesehatan.
v  Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah
v  Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja
v  Penyediaan fasilitas social lainnya yang mendukung perkembangan penduduk usia muda.

Ø  Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan Kuantitas Penduduk Indonesia Upaya pemerintah mengatasi permasalahan kuantitas penduduk antara lain, dengan pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk serta pemerataan persebaran penduduk.
·         Pengendalian jumlah danpertumbuhan penduduk : Dilakukan dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran, menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.
·         Pemerataan Persebaran Penduduk : Dilakukan dengan cara transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa kekota, pemerintah mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.
Ø  Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia
·         Tingkat Kesehatan : Kondisi kesehatan di Indonesia masih belum ada kemajuan. Dibandingkan dengan Negara yang lain Indonesia masih tertinggal jauh. Kondisi demikian terjadi karena masih rendahnya pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada masih belum memenuhi kebutuhan seluruh penduduk.
·         Tingkat pendidikan : Merupakan modal pembangunan yang penting disamping kesehatan. Kemajuan pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari lama sekolah dan tingkat melek huruf penduduk.
·         Lama Sekolah : lama sekolah seseorang dapat menunjukan tingkat pendidikannya. Lama sekolah penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Artinya, tingkat pendidikan masyarakat Indonesia rata-rata masih berada pada taraf pendidikan dasar.
·         Tingkat Melek Huruf : seseorang dikatakan melek huruf jika orang tersebut dapat membaca atau tidak buta huruf. Kemajuan tingkat melek huruf di Indonesia tergolong pesat.
·         Tingkat Pendapatan per Kapita (Percapita Income=PcI) : adalah rata-rata pendapatan penduduk suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan perkapita secara umum menggambarkan kemakmuran suatu Negara.

Permasalahan kependudukan membawa dampak bagi pembangunan di Indonesia. Dampak-dampak tersebut dapat dilihat dibawah ini :
·         Ketidakmerataan penduduk menyebabkan tidak meratanya pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini menyebabkan masih terdapatnya daerah tertinggal, terutama daerah-daerah pedalaman yang jauh dari pusat kota.
·         Ledakan penduduk akibat angka kelahiran yang tinggi menyebabkan semakin tingginya kebutuhan penduduk akan perumahan, bahan pangan, dan kebutuhan tersier lainnya.
·         Ledakan penduduk juga mengakibakan angka beban ketergantungan menjadi lebih tinggi. Hal ini disebabkan angka usia non produktif lebih besar daripada usia produktif.
·         Arus urbanisasi yang tidak diimbangi dengan pendidikan dan ketrampilan yang cukup menimbulkan masalah pengangguran, kriminalitas, prostitusi, munculnya daerah kumuh, dan kemiskinan di daerah perkotaan. Hal tersebut dapat menghambat pembangunan, baik di daerah pedesaan (daerah asal) maupun daerah perkotaan (tujuan)
·         Timbulnya berbagai masalah kerusakan lingkungan akibat pertambahan penduduk manusia.
·         Masalah kemacetan lalu lintas dapat mengurangi arus mobilitas penduduk, barang, dan jasa yang akan berakibat pada terhambatnya perkembangan ekonomi penduduk.

Ø  Permasalahan Kuantitas Penduduk dan Dampaknya dalam Pembangunan Jumlah penduduk yang besar berdampak langsung terhadap pembangunan berupa tersedianya tenaga kerja yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan. Akan tetapi kuantitas penduduk tersebut juga memicu munculnya permasalahan yang berdampak terhadap pembangunan.
Permasalahan-permasalahan tersebut di antaranya:
·         Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan kemampuan produksi menyebabkan tingginya beban pembangunan berkaitan dengan penyediaan pangan, sandang, dan papan.
·         Kepadatan penduduk yang tidak merata menyebabkan pembangunan hanya terpusat pada daerah-daerah tertentu yang padat penduduknya saja. Hal ini menyebabkan hasil pembangunan tidak bisa dinikmati secara merata, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara daerah yang padat dan daerah yang jarang penduduknya.
·         Tingginya angka urbanisasi menyebabkan munculnya kawasan kumuh di kota-kota besar, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara kelompok kaya dan kelompok miskin kota.
·         Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan volume pekerjaan menyebabkan terjadinya pengangguran yang berdampak pada kerawanan social.

Ø  Permasalahan Kualitas Penduduk dan Dampaknya terhadap Pembangunan
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut :
a)      Masalah tingkat pendidikan
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia. Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
1.      Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
2.      Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
3.      Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah:
1.      Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
2.      Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat.
Usaha-usaha tersebut di antaranya:
1.      Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
2.      Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
3.      Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).
4.      Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
5.      Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
6.      Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
7.      Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.

b)      Masalah kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan.
Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan :
1.      Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
2.      Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
3.      Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
4.      Gizi yang rendah.
5.      Penyakit menular.
6.      Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
       Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.
       Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan.
Upaya-upaya tersebut di antarnya:
1.      Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
2.      Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
3.      Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
4.      Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.
5.      Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.
6.      Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.

c)      Masalah tingkat penghasilan/pendapatan
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara.
Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:
1.      Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain.
2.      Jumlah penduduk banyak.
3.      Besarnya angka ketergantungan.
Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:
1.      Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.
2.      Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.
Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan pemerintah melakukan upaya dalam bentuk:
1.      Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2.      Merangsang kemauan berwiraswasta.
3.      Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.
4.      Memperluas kesempatan kerja.
5.      Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa.









BAB III
MIND MAP

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0Fynf9qVuNLIxGF1QcZMIlr1hBGbq0AMewABNfbeOOsKxyRs-sUizZ1nJK6FYzwcTG44A6rbSMtrJFXYbhK7OFOfrIZPUrhCbxEv6S7Lc3wY05K5RzXVDAAqDWcEDwtUd_7V39zn66vM/s1600/MIND+MAP+KEPENDUDUKN.png










BAB IV
PENUTUP

1.   Kesimpulan
      Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk merupakan orang-orang yang menduduki suatu tempat, wilayah atau Negara. Penambahan penduduk yang cepat menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi. Dampak kepadatan penduduk terhadap lingkungan antara lain:
·         Kebutuhan Udara Bersih
·         Kerusakan Lingkungan
·         Kebutuhan air bersih
·         Kekurangan makanan, dan
·         Pencemaran lingkungan
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk  adalah:
·         Menggalakkan program KB (Keluarga Berencana)
·         Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggI
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk antara lain:
·         Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
·         Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
·         Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
·         Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan


2.      Kritik dan Saran
      Demikiankah makalah yang dapat penulis sampaikan. Sebagai pemakalah kami menyadari banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Mohon maaf  apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.






DAFTAR PUSTAKA


Ahmad, Abu. 2002. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.
Jurnal : Rizki Aji Hertanty, kebijakan-sosial-dalam-menanggulangi-masalah-kemiskinan.selasa 29 Desember 2009.
Soerjani. Moh, Rofiq Ahmad, Munir Rezy. 1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan Dalam Pembangunan. Jakarta: Universitas Indonesia
Prasetya, Tri Joko. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Mufid, sofyan Anwar. 2010.Ekologi Manusia. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Soemarwoto,Otto,2004.Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan.Jakarta:Djambatan.
Soemarwoto,Otto.2007.Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press.
http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-pengertian-kerusakan-lingkungan-dan-pelestarian-
http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/11/kepadatan-penduduk-dan-pencemaran-lingkungan/



1 komentar: